Siapa yang ga kenal dengan ikan belut? Pasti smua kenal, karena belut dapat di masak menjadi berbagai makanan yang unik dan lezat. Belut sebagai salah satu komoditas perikanan sebagian besar memang mengandalkan tangkapan alam. Namun ternyata teknik ini tidak mencukupi kebutuhan akan belut. Sehingga Belut perlu untuk dibudidayakan. Hal apa saja yang perlu disediakan dan dilakukan pada Budidaya Belut berikut ulasannya cek it dot!
A) Penyediaan Kolam Pada budidaya Belut
Kolam bisa berupa kolam semen, kolam terpal, atau bahkan drum bekas. Yang penting belut tidak bisa lari keluar. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan , dan tentunya ini berkaitan pula dengan jumlah bibit belut yang akan ditebar. Selain itu kolam untuk budidaya belut diupayakan menyerupai habitat aslinya.
Untuk membuat demikian kolam diisi dengan tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang dengan perbandingan sebagai berikut :
- Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
- Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
- ( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
- Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
- Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
- Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
- Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
- Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
- Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
- Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Setelah itu benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan.
B) Pemilihan Bibit Belut
Untuk mengoptimalkan hasil panen diperlukan teknik pemilihan bibit yang baik dan tepat, sehingga diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
- Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
- Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan
- Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
- Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci.
Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri. Pada masa ini perlu di perhatikan tentang jumlah makanan belut.
C) Makanan Untuk Si belut
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air. Seperti serangga, siput, cacing,anak katak dan anak ikan. Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain.
Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain Protozoa (Hewan bersel satu ), Mikrokrusasea (Udang-udangan renik), invertebrate mikroskopik ( hewan –hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil ). Sedangkan belut yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing siput, berudu kodok, dan benih-benih ikan yang masih lemah.
Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanannya. Untuk itu belut menyergap mangsanya dengan menbuat lubang perangkap. Lubang ini dibuat denganmenggali Lumpur, baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan. Bentuk lubang mula-mula tegak ke bawah, lalu membengkok dan mendatar.
D) Pemanenan Belut
Untuk memanen belut, diperlukan ketepatan waktu dan cara panen. Wadah penampungan juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen di lokasi penjualan.
Belut siap dipanen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih minimal 3 bulan ( Sistem dengan pembesaran ). Untuk pemenuhan kebutuhan pasar eksport dari mulai penaburan benih minimal 6 bulan ( sistem dengan pembesaran ). Sukses budidaya belut !
Cari info budidaya lainnya? klik disini