Batubara - Ratusan ikan mas milik kelompok ternak keramba di Kecamatan Sei Suka, mati mendadak selama beberapa hari terakhir. Diduga, penyebab kematian ternak yang dikembangkan pinggiran di Sungai Suka ini, karena limbah cair yang dibuang pabrik kelapa sawit yang berkedudukan di Kabupaten Simalungun, PT MAS.
Kepada METRO, Senin (9/4), Fadli (29), warga Desa Tanjung Seri Kecamatan Sei Suka, menjelaskan, kelompok ternak yang beranggotakan 30 orang telah mengalami kerugian besar karena ikan yang dipelihara mati.
“Ikan tiba-tiba mati, seperti kena penyakit. Tetapi setelah diteliti, tidak ada penyakitnya,” kata Fadli.
Dijelaskannya, setelah ditelusuri, ternyata ikan mati tidak hanya terjadi di kerambanya. Bahkan sebagian besar anggota kelompok mengalami hal yang sama.
“Kami telah memelihara ikan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan dalam pemeliharaan ikan, termasuk pemberikan pakan yang cukup. Tetapi hasilnya, ikan bukan berkembang dan besar tetapi malah bermatian,” katanya.
Terpisah, Aries Zebua, yang memelihara sekitar 1.500 bibit ikan mas, mengatakan, air Sungai Suka, dalam beberapa hari terakhir mengalami perubahan, yang diduga menjadi penyebab ikan-ikan mengalami stres dan mati.
“Kadang airnya hitam warnanya, dan baunya sangat tengik,” kata kata Aries.
Dijelaskannya, perubahan fisik air terjadi sekali dalam dua hari.
“Sebenarnya kita prihatin, karena tidak ada tindakan yang tegas dari pemerintah, soal pencemaran ini. Jika semua limbah dibuang ke sungai, maka semua habitat sungai akan mati dan punah termasuk usaha peternakan ikan keramba,” jelasnya.
Hal senada disampaikan D Sembiring. Tokoh masyarakat di Indrapura ini, berharap Pemkab Batubara membela kepentingan masyarakat kecil yakni petani ikan keramba di Sungai Suka, serta melarang PT MAS serta seluruh perusahaan yang membuang limbah ke sungai.
“Rakyat yang berusaha harus didukung, dan jangan biarkan lingkungan rusak karena limbah yang tidak dikelola,” katanya.[metrosiantar]