Budidaya Ikan Hias : Silver Dolar (Metynnis hypsauchen)


Silver Dolar

Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) berasal dari Sungai Amazon, Amerika Selatan. Sifatnya cenderung herbivore. Tubuhnya berwarna keperakan dan sangat aktif bergerak. Ikan ini sangat digemari pecinta ikan hias sehingga permintaannya tinggi. Silver Dolar juga disebut piranha imitator karena bentuk tubuhnya seperti piranha.


Ikan ini sangat senang hidup di lingkungan perairan yang teduh dan tidak terlalu. terang. Suhu optimalnya sedang, antara 25-28° C. Keasaman air optimal sekitar 6,5-7,0 dengan kekerasan sekitar 10° dH.


Untuk pemijahan diperlukan air bersih. Selain cacing dan jentik nyamuk, induknya akan senang jika diberi pakan sayuran seperti selada air. Pakan sayuran ini pun tampaknya dapat membantu menambah perbaikan kualitas telur.

Antara jantan dan betina sangat mudah dibedakan. Jantannya lebih langsing dan ditandai dengan warna yang sedikit kemerahan pada sirip perut. Pada betina, warna sirip perut lebih merah. Selain itu, bentuk sirip jantan agak segi tiga membulat, sedangkan betina tumpul lurus.
Pemijahannya terjadi berpasangan di akuarium. Telurnya diserakkan di dasar sehingga sebenarnya tidak diperlukan substrat.

Ikan berpijah ditandai dengan induk yang lari saling kejar dan tampak
sibuk. Bila sudah mulai senang, hal itu sebagai tanda bahwa hampir
atau sudah selesai berpijah. Waktu berpijah antara pukul 8.00-11.00.
Setelah selesai berpijah, telurnya dapat diambil untuk ditetaskan.


Pengambilan telur ini memang sulit karena butuh ketelatenan. Untuk itu, umumnya petani hanya memindahkan induknya saja, sedangkan telurnya dibiarkan dalam wadah pemijahan hingga menetas.

Ketinggian air untuk penetasan cukup sekitar 15 cm. Agar selama penetasan tidak ada serangan jamur, ke dalam air dapat ditambahkan metil biru 0,2 ppm.
Telur yang diperlakukan dengan baik dan diberi aerasi biasanya akan menetas setelah 2-3 hari. Larvanya akan mulai berenang setelah dua hari menetas. Bila larva sudah mulai berenang, airnya dapat diganti separonya.

Penggantian air harus dilakukan setiap hari hingga airnya bebas dari kandungan metil biru. Setelah mulai berenang, larva dapat diberi pakan berupa infusoria atau artemia. Setelah berumur 3-4 hari, pakannya dilanjutkan dengan kutu air.


Pembesaran ikan ini dimulai sejak benih berumur 2-3 minggu. Kegiatan pembesaran dapat dilakukan dalam akuarium, bak, maupun kolam semen. Selain akuarium, aerasi tidak dianjurkan diberikan dalam bak dan kolam. Tanaman air pun sangat diperlukan pada pembesaran ikan di kolam terbuka. Fungsi tanaman air tersebut sebagai tempat ikan untuk berlindung.


Pakan ikan pada pembesaran ini berupa cacing sutera. Pakan dapat ditambahkan selada air setiap 4 hari. Sementara penggantian air untuk wadah akuarium harus lebih sering dibanding kolam karena akuarium lebih sempit. Ukuran ikan siap jual bisa 2,5-3,0 cm. Biasanya ukuran ikan tersebut sudah bisa dicapai setelah ikan dipelihara selama tiga bulan.

sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006