Penyakit Ikan Hias Akibat Lingkungan : Amonia dan nitrit

Amonia dan nitrit

Kadar amonia terukur yang dapat membuat ikan mati kalau lebih dari 1,0 mg/l dan kadar nitrit lebih dari 0,1 mg/l. Sementara kalau kadarnya kurang, tetapi lebih dari setengahnya, akan membuat ikan stres, mudah sakit, dan pertumbuhannya kurang bagus. Tingginya kadar amonia dan nitrit dapat meracuni ikan dengan tanda-tanda tidak ada nafsu makan, berenang tidak terarah, mudah terserang penyakit, dan pertumbuhannya lambat.


Penyebab tingginya kadar amonia dan nitrit antara lain kepadatan ikan yang terlalu tinggi sehingga banyak pembusukan dari kotoran ikan maupun sisa pakan. Wadah pemeliharaan yang masih baru pun dapat menyebabkan kadar amonia dan nitrit menjadi tinggi. Pada bak atau akuarium yang masih baru biasanya belum terdapat bakteri perombak amonia, yaitu Nitrosomonas sp. sehingga banyak muncul amonia. penyakit pada bak atau akuarium baru ini biasa disebut new tank syndrome (sindrom bak baru).

Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan penggantian air sebanyak 0,25-0,50 bagian, penjarangan ikan, penghentian pemberian pakan untuk sementara waktu, pemberian aerasi, serta pemberian garam dapur.

banyak keluar lendir, sisik kasar, mudah terkena infeksi, dan pertumbuhan rendah. Untuk induk, akan terjadi ikan tidak mau bertelur. Sementara pada air yang ber-pH terlalu tinggi akan menyebabkan ikan sukar bertelur atau telur tidak mau menetas. Memang kasus naiknya nilai pH air ini sangat jarang terjadi pada pembudidayaan ikan hias. Namun, hat ini pun patut diwaspadai.

Pencegahan dan penanggulangan ikan yang sakit karena pH rendah adalah air diganti separonya, tanaman air dikurangi, dan kolam atau akuarium diberi garam dapur. Bila pH terlalu tinggi, kadar pH dapat diturunkan dengan menambahkan air asam, air hujan, atau bahan kimia seperti alum (aluminium silikat) dan phosphoric acid.

Bahan kimia tersebut dapat dibeli di toko kimia. Selain dengan cara tersebut, pH air dapat diturunkan dengan cara kolam atau akuarium diberi daun kering, seresah daun pisang, atau daun ketapang. Secara ilmiah, pemberian dedaunan kering tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan atau dikaji. Namun, dari pengalaman petani, penggunaan daun kering dapat menurunkan pH. Bahkan, penurunannya tidak terlalu besar sehingga aman untuk ikan.

sumber : Darti S.L, Iwan D. Penebar Swadaya, 2006