Columbia Tetra (Hyphessobrycon bimaculatus)


Columbia Tetra

Columbia Tetra (Hyphessobrycon bimaculatus)

berasal dari wilayah Amerika Selatan, yaitu Kolombia, Brazil, Argentina, Venezuela. Ikan ini termasuk omnivora dan sebagai perenang di tengah atau di kolom perairan. Columbia Tetra tergolong ikan besar karena tubuhnya dapat mencapai panjang sekitar 15 cm.

Dalam pemeliharaannya sebaiknya ikan ini jangan dicampur dengan jenis ikan yang lebih kecil. Ini disebabkan Columbia Tetra akan selalu menyerang ikan yang kecil. Suhu pemeliharaannya sekitar 25-28° C. Airnya memiliki pH optimal sekitar 6,5-7,0 clan kekerasan 10-120 dH.

Tidak ada perbedaan menyolok antara jantan dan betina selain tubuh betinanya lebih gemuk dan lebih lebar dibanding jantan. Induk-induk tersebut dapat dipelihara dalam satu kolam, tidak perlu dipelihara terpisah. Kolam yang digunakan berukuran 1 m2 dan dapat menampung sebanyak 100 ekor induk. Perbandingan jantan dan betina 1 : 4 karena pemijahannya dapat berlangsung secara masal.

Ke dalam wadah pemijahan perlu diberi substrat tanaman air. Telur biasanya akan diserakkan dan melekat di akar tanaman air. Telur-telur tersebut dapat dikeluarkan atau diambil dari wadah pada pagi hari berikutnya. Bisa saja bukan telur yang dikeluarkan dari wadah, tetapi induknya. Tinggi air untuk penetasan telur tidak terlalu tinggi, cukup 10-15 cm. Setelah dua hari, biasanya telur-telur tersebut akan mulai menetas menjadi larva. Larva ikan ini akan mulai berenang setelah umur empat hari.

Untuk menjaga larva yang masih sangat peka, penggantian air harus dilakukan secara hati-hati. Caranya dengan mengurangi jumlah air dalam wadah. Pengurangan dapat dengan cara menyifon (akuarium atau kolam) maupun membuka saluran pembuangan (kolam).


Cara penyifonan lebih baik karena larvanya dapat diusahakan tidak ikut hanyut. Kalau dengan membuka saluran pembuangan, sebaiknya pada pintu pengeluaran air diberikan atau dipasangkan saringan halus. Jumlah air yang dibuang dan diganti tidak lebih dari separonya. penggantian air ini sebaiknya dilakukan setelah larva bisa berenang atau cukup besar, sekitar umur 7-10 hari.

Pakan untuk larva sebaiknya berupa infusoria. Sesudah umur tiga hari, larva dapat diberi pakan kutu air saying. Seminggu kemudian ikan dapat diberi kutu air besar. Selanjutnya ikan dapat diberi pakan cacing sutera. Ukuran ikan bisa dijual sekitar 2,2 cm atau sudah berumur sekitar 2,5 bulan.

sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006