Views :301 Times |
Kamis, 16 Februari 2012 10:10 |
Penting bagi entrepreneur untuk mengetahui sumber-sumber stres apa saja yang ia bisa hadapi dalam setiap detik kehidupannya. Dan setelah mengidentifikasi sumber-sumbernya, mari kita bahas bagaimana mengendalikan sumber stres tersebut. Mengapa mengendalikan, bukan melenyapkan? Karena tak semua stres itu berbahaya atau buruk bagi kita, terutama entrepreneur. Tentu saja, jika stres menjadi tak tertahankan dan membuat keseimbangan kehidupan seseorang berubah, ia perlu untuk dikendalikan karena akan menghambat produktivitas yang dimiliki seorang entrepreneur dalam bekerja. Namun, jika stres bisa dikendalikan dalam batas-batas yang tetap konstruktif, stres tersebut bisa meningkatkan efisiensi dan performa kerja seorang entrepreneur. Para peneliti David P. Boyd dan David E. Gumpert membuat sebuah sumbangsih signifikan terhadap pendefinisian penyebab stres yang dirasakan oleh entrepreneur tetapi apa yang membuat studi mereka itu patut menjadi perhatian ialah dipaparkannya pula sebuah rangkaian teknik pereda stres. Teknik ini bisa dicoba sebagai cara bagi entrepreneur untuk meningkatkan kualitas bisnisnya dan kehidupan pribadinya sekaligus. Meskipun teknik pereda stres yang sudah banyak diketahui seperti meditasi, pengenduran otot yang tegang, olahraga teratur bisa membantu pengendalian stres. Boyd dan Gumpert menyarankan bahwa langkah penting lainnya yang bisa ditempuh entrepreneur ialah dengan menemukan sumber stres tersebut. Setelah menemukan sumber stres, entrepreneur kemudian bisa mengendalikannya dengan (1) mengakui keberadaan sumber stres itu dan (2) mengembangkan mekanisme pengendaliannya serta (3) memeriksa apakah ada kebutuhan pribadi yang belum dipenuhi . Berikut ini adalah 6 cara khusus yang bisa dilakukan entrepreneur untuk menghadapi stres. BersosialisasiSatu cara untuk mengurangi kesepian saat menjalankan sebuah bisnis ialah dengan berbagi pengalaman dengan berjejaring , bergaul dengan pemilik bisnis lainnya. Objektifitas yang diperoleh dengan kemenangan dan kesalahan orang lain bisa bersifat menyembuhkan. LiburanPenawar paling ampuh dari kesibukan yang tak terbendung dalam dunia bisnis, kata banyak entrepreneur, ialah liburan. Jika liburan panjang tidak memungkinkan karena jadwal yang bertumpuk, ambillah liburan pendek. Jeda seperti itu merupakan tindakan penyembuhan bagi tubuh dan jiwa yang kelelahan. Berkomunikasi dengan pegawaiEntrepreneur berada dalam hubungan yang dekat dengan pegawainya dan bisa dengan mudah mengetahui apa yang dipikirkan dan dicemaskan oleh stafnya. Sentuhan pribadi sering tidak diberikan dalam sebuah perusahaan besar seperti berekreasi bersama-sama, jam yang fleksibel, dan pinjaman kecil mungkin beberapa di antaranya yang bisa dilakukan agar semua unsur perusahaan semakin dekat. Dalam kondisi ini, pegawai sering menjadi lebih produktif karena sentuhan pribadi yang diberikan pemimpinnya. Menemukan kepuasan di luar perusahaanObsesi berlebihan untuk meraih sesuatu harus dikendalikan, dan itu tidak mudah. Ini dikarenakan kepribadian entrepreneur biasanya terikat dalam perusahaan yang didirikan dan/atau dijalankannya. Entrepreneur harus bisa keluar dari lingkungan perusahaannya kadang-kadang dan menjadi lebih bersemangat dengan kehidupannya sendiri. Mereka perlu untuk menyegarkan sudut pandangnya. Pendelegasian Implementasi mekanisme pengendalian stres membutuhkan waktu. Untuk mendapatkan waktu ini, entrepreneur harus mendelegasikan tugas-tugasnya. Entrepreneur sering berpikir pendelegasian itu sulit karena mereka berpikir mereka harus hadir di kantor terus-menerus dan terlibat dalam setiap kegiatan bisnis sehingga perusahaan bisa berjalan sesuai rencananya. Namun jika waktu itu digunakan untuk melepaskan lelah dan stres, pendelegasian yang baik menjadi sesuatu yang mutlak dimiliki. Temukan orang yang tepat dan teknik yang tepat untuk bisa meninggalkan bisnis sejenak. Olahraga teratur Para peneliti Michael G. Goldsby, Donald F. Kuratko dan James W. Bishop meneliti hubungan antara olahraga fisik dan tercapainya tujuan pribadi dan profesional bagi entrepreneur. Studi ini membahas isu-isu dengan menguji olahraga yang dilakukan 366 entrepreneur dan hubungan frekuensi berolahraga dengan angka penjualan perusahaan mereka serta tujuan hidup pribadi. Secara spesifik, penelitian ini menguji hubungan antara olahraga angkat beban dan lari berhubungan dengan volume penjualan, imbalan ekstrinsik, dan intrinsik. Hasilnya adalah bahwa lari secara positif berhubungan dengan semua variabel hasil tersebut dan angkat berat secara positif berhubungan dengan imbalan ekstrinsik dan intrinsik. Studi ini menunjukkan bahwa adanya keterkaitan olahraga fisik dengan performa kerja entrepreneur secara umum. |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/37-advise/14448-6-cara-kendalikan-stres-bagi-entrepreneur.html