Quote: Quote: 1. Gunakan logika otak kiri untuk memahami perasaan pada otak kanan |
Quote: Berkata "diam" atau "berhenti menangis" bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi tsunami emosi anak. Berharap seorang anak bisa berpikir rasional saat emosi sedang melingkupinya hanya akan berujung sia-sia. Sebaliknya, cobalah berempati pada anak Anda dengan menerima perasaan sedih, takut dan frustrasi yang dirasakan anak saat itu. Ketika anak sudah lebih tenang, baru tanyakan apa yang membuatnya kesal dan minta anak menceritakannya kepada Anda. |
|
Quote: Quote: 2. Bantu anak menceritakan kisahnya |
Quote: Seprotektif apapun kita terhadap sang buah hati, sesekali anak pasti akan mengalami hal yang traumatis seperti dimarahi guru, diejek teman, atau tersesat di jalan. Pengalaman-pengalaman tersebut bisa memicu emosi negatif seperti rasa sedih, marah atau rasa takut. Saat anak mengalami pengalaman seperti ini, dukung mereka dengan mengajak buah hati Anda bicara. Memancing anak untuk mau berbicara pada awalnya terkadang sulit, namun semakin seorang anak bisa mengeluarkan perasaannya dalam kata-kata, maka anak akan menjadi lebih tenang. |
|
Quote: Quote: 3. Ajari anak bahwa perasaan hanya bersifat sementara |
Quote: Beri pengertian kepada buah hati Anda bahwa perasaan yang sedang mereka rasakan itu bersifat sementara dan tidak menetap. Ajarkan kepada mereka kalau kita tak bisa memilih perasaan apa yang muncul pada diri kita, tapi kita bisa memutuskan reaksi kita terhadap perasaan yang muncul tersebut. |
|
Quote: Quote: 4. Belajar meminta maaf kepada anak |
Quote: Orangtua juga manusia yang tak luput dari kesalahan. Terkadang kita berkata hal yang menyakitkan, berlaku salah atau tidak mampu mengendalikan emosi kita sendiri. Saat hal seperti ini terjadi, cobalah berbicara dengan anak Anda dan jangan segan meminta maaf kepada mereka jika Anda memang melakukan kesalahan. Jelaskan alasan tindakan Anda atau mengapa Anda marah kepada anak. Dengan mengetahui alasan tindakan Anda, anak pun bisa belajar dari situ dan lebih dapat memahami Anda sebagai orangtua. |
|
Quote: Quote: 5. Tetaplah tenang saat menghadapi anak |
Quote: Saat anak menangis keras atau mengalami temper tantrum, pastikan Anda sendiri bisa mengontrol emosi. Apa pun skenario kejadiannya, kehilangan kontrol diri saat menangani anak yang sedang dilanda emosi bukanlah solusi yang baik. Sebaliknya, hadapi anak dengan tenang tanpa harus tersulut emosi. Reaksi tenang Anda juga dapat membantu anak menenangkan dirinya sendiri. |
|
|