Bisnis pelumas kian licin
Oleh Arif Wicaksono - Kamis, 09 Februari 2012 | 07:15 WIB
Menurut Christina CH Simorangkir, Kepala Departemen Merek dan Komunikasi PT Pertamina, faktor pertumbuhan produksi kendaraan bermotor, baik mobil atau motor di pasar domestik menjadi pemicu utama bisnis oli. "Saya yakin bisa tumbuh 3%-5%," katanya, kemarin.
Perusahaan migas pelat merah ini jelas berkepentingan dengan bisnis oli ini. Pasalnya, kontribusi terbesar dari total penjualan oli Pertamina berasal dari base oil (bahan baku oli) buatan kilang Pertamina, baik itu untuk oli mineral atau oli sintetis.
Alhasil, Pertamina pun yakin bisa mengerek pertumbuhan penjualan sebesar 3%-5% tahun ini atau mencapai 441.000 kl. Adapun hasil penjualan oli Pertamina tahun lalu hanya 420.000 kl. "Kami yakin bisa mencapai target ini dengan strategi marketing yang komprehensif," katanya.
Untuk melicinkan penjualannya, dalam waktu dekat Pertamina bakal mengeluarkan produk oli mobil terbaru, yakni seri lanjutan dari Fastron Techno 10 W-40. Selain itu, Pertamina merilis produk oli motor skutik.
Selain peluncuran produk baru, Pertamina juga tetap menjalin kerjasama dengan industri otomotif. Seperti dengan Mercedes Benz Indonesia, dan memasok bahan baku pelumas ke perusahaan lain, seperti PT Federal Oil.
Untuk kontribusi penjualan, menurut Chirstina, bakal sama seperti tahun lalu, dimana oli sepeda motor masih menyumbang 60% dari total penjualan oli Pertamina. Sisanya adalah oli mobil.
Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 200 lebih merek oli, baik untuk pasar otomotif atau industri. Untuk oli motor, misalnya, Pertamina punya merek Enduro Matic dan Enduro Racing. Adapun oli mobil, Pertamina punya Fastron dan Prima XP.
Pertamina sendiri memiliki pabrik oli di Jakarta, Cilacap dan Gresik dengan kapasitas produksi mencapai 500.000 kl per tahun.
Untuk mendukung penjualan, Pertamina sudah memiliki lebih dari 50 pemasok yang mendistribusikan oli Pertamina di 50.000 outlet. Termasuk outlet di SPBU Pertamina. Serta bengkel binaan Pertamina, seperti Olimart, Enduro , dan bengkel umum lainnya.
Kerja sama dengan TAM
Tak mau kalah dengan Pertamina, PT Topindo Atlas Asia, pemasok pelumas merek Top 1, langsung pasang target lebih tinggi ketimbang Pertamina. Menurut Akmeilani, Brand Activation Coordinator Topindo, perusahaannya menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20% dari hasil penjualan tahun lalu. Namun, Akmeilani enggan memaparkan volume penjualan Top 1 di 2011 itu.
Topindo punya keyakinan kuat, peningkatan pertumbuhan populasi kendaraan, baik mobil atau motor, bakal melicinkan bisnis minyak pelumas. Terutama di segmen sepeda motor. Di segmen ini ada kecenderungan motor matik makin mendapat tempat di hati konsumen. "Kami sendiri siap melayani permintaan masyarakat. Seperti mengeluarkan produk oli matik untuk motor," katanya.
Supaya target tercapai, Topindo dalam waktu dekat juga bakal meluncurkan beberapa produk baru. Tak cuma sebatas oli untuk sepeda motor saja tapi juga untuk mobil. Namun, untuk spesifikasi produk Akmeilani masih belum membocorkan.
Tahun lalu, Topindo sudah meluncurkan lima produk baru. Sehingga jumlah total produk Topindo yang beredar di pasar ada 47 produk. Salah satu produknya adalah Top 1 Synth Motor Oil 20w-50 untuk mobil dan Top 1 Action Plus 10W-40 untuk motor.
"Kami sendiri siap melayani permintaan masyarakat. Seperti mengeluarkan produk oli matik untuk motor," kata Akmeilani.Sama seperti Pertamina, oli untuk sepeda motor menyumbang sekitar 60% dari total penjualan Topindo. Sedangkan oli mobil sekitar 30%. Sisanya adalah oli untuk mesin dan suku cadang.
Selain itu, Akmeilani menambahkan, tahun ini Topindo akan menjajaki kerja sama dengan PT Toyota Astra Motor(TAM). Bila kerja sama itu berhasil, Topindo berharap produknya akan mejeng di setiap outlet purna jual milik TAM. "Saat ini kami sudah kerjasama dengan PT Astra Daihatsu Motor, Asco Automotive, dan PT Suzuki Inmobil Sales," ungkapnya.
Sumber:
http://industri.kontan.co.id/news/bisnis-pelumas-kian-licin