Views :339 Times |
Selasa, 07 Februari 2012 13:19 |
“Katakan cinta dengan bunga”, demikianlah pernyataan umum yang sering muncul jelang perayaan Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Pernyataan yang mempunyai tujuan memperlihatkan rasa cinta seseorang kepada orang yang dikasihinya itu rupanya tak hanya memberi dampak positif bagi kedua pihak yang saling terkait tetapi juga bagi pelaku usaha toko bunga. Jelang hari kasih sayang tersebut, biasanya para penjual bunga ini kebanjiran order. Meski banyak yang menganggap bahwa florist adalah bisnis musiman namun perlu diingat bahwa harumnya laba bisnis ini tak hanya bisa dirasakan pada momen-momen menjelang atau saat Valentine tiba saja. Pelaku di industri ini juga kerap menerima order untuk serangkaian acara, baik yang bersifat formal maupun non formal, seperti misalnya pertemuan penting di hotel-hotel berbintang, ucapan selamat atas sebuah keberhasilan di dunia usaha hingga pesta pernikahan yang bisa terselenggara sepanjang tahun. Dengan kata lain, bisnis ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Keragaman hayati Indonesia turut menjadi poin plus bagi industri ini. Beragam jenis bunga khas tropis yang cantik dan fresh mampu memikat hati konsumen dari berbagai kalangan. Bila Anda memiliki hobi berkebun, bisnis ini sangat ideal untuk dikembangkan. Selain bisa memeroleh penghasilan, hobi tersalurkan, Anda juga bisa turut melestarikan lingkungan dengan menjaga kesuburan tanah melalui program bercocok tanam. Tertarik melakoni usaha ini? Simak beberapa kiat agar usaha Anda berjalan lancar serta menuai untung besar. #1. Pilih lokasi strategis dan mengurus perijinan Sama seperti bidang bisnis lainnya, florist juga dituntut untuk menempati lokasi yang strategis. Sembari menemukan lokasi yang menguntungkan, urus terlebih dahulu surat atau dokumen perizinan yang diperlukan dalam pengelolaan bisnis tersebut. #2. Menentukan jenis bisnis Ada beberapa jenis bisnis yang bisa dibidik dalam mencari laba di usaha ini, apakah Anda ingin memilih grosir, ritel atau cukup pemasok bunga saja. Grosir, umumnya si pelaku usaha selain berjualan juga merupakan penanam bunga. Mereka akan membudi daya, menyediakan bunga segar dan aneka macam tanaman hias di tokonya sendiri serta menjadi pemasok bagi beberapa pelaku usaha ritel bunga. Ritel, adalah toko-toko bunga yang banyak dijumpai. Mereka menawarkan sekuntum atau serangkaian bunga indah kepada konsumen termasuk diantaranya menyediakan paket hiasan bunga sebagai dekorasi pada sejumlah event. Pemasok bunga, umumnya penanam bunga yang hanya berperan sebagai pemasok saja. Selain bunga, pemasok ini juga biasanya menyediakan beberapa material pendukung yang berkaitan dengan bisnis florist misalnya pita, vas bunga, keranjang bunga dan sebagainya. #3. Memahami tantangan berbisnis Terjun dalam industri bunga bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, terutama jelang momen-momen penting seperti Valentine. Menjalin relasi dengan wedding organizer serta dekorator interior juga bisa menjadi cara terbaik untuk menambah pesanan dan pelanggan setia. Tantangan utama dalam mengelola bisnis toko bunga adalah bagaimanapun juga bunga segar yang Anda tawarkan takkan bisa bertahan lama. Jadi penting bagi Anda untuk pandai-pandai mengawasi dan mengatur pergantian stok serta mengontrol persediaan sehingga Anda bisa senantiasa memenuhi permintaan konsumen tanpa harus membuang bunga yang telah mengering dalam jumlah tinggi. #4. Mencari pemasok Bila Anda hanya membuka toko bunga saja tanpa upaya menanam sendiri komoditas tersebut, ada baiknya mencari pemasok yang memiliki persediaan bunga berkualitas dengan harga terjangkau. #5. Mulai dari skala kecil Memulai bisnis dari skala yang kecil akan memudahkan Anda dalam hal pengelolaan, pengaturan serta pengawasan terhadap persediaan dan sistem bisnis yang diterapkan. #6. Investasi Beli segenap perlengkapan yang mendukung bisnis Anda seperti mesin pendingin agar bunga tetap terlihat segar dan bila Anda melakukan pembudidayaan bunga itu sendiri, beli bibit-bibit tanaman bunga yang berkualitas untuk menghasilkan bunga cantik nan trendi. (*/ely) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kembangkan-uang-anda/14992-membidik-harumnya-laba-dari-bisnis-penjualan-bunga.html