Banyak teman banyak rejeki. Anda setuju dengan peribahasa tersebut? Kalau anda tidak setuju, minimal banyak koneksi lah, he..he..he.. Masalahnya begini, kebetulan saya punya beberapa teman yang paham masalah bisnis tiket pesawat.
Ada yang memang jadi pengusaha online ticketing, ada yang dulunya jadi orang yang dipercaya untuk mengelola bisnis tiket pesawat yang omsetnya sudah milyaran. Itulah yang saya maksud banyak teman banyak rejeki.
Rejekinya saya jadi tahu bagaimana usaha ticketing online, dan rejeki buat anda, anda bisa membaca artikel saya tentang bisnis ticketing onilne ini…
Seperti biasa, strike to the point… Dalam membuat usaha tiket pesawat ini, anda harus memiliki 2 syarat penting yang harus terpenuhi. Pertama, usaha anda harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kedua, anda harus mempunyai sertifikat keanggotaan ASITA (Asosiasi Pariwisata Indonesia).
Kalau anda sudah memenuhi 2 syarat tersebut, maka “status” anda sebagai agen maskapai pesawat terbang sudah di a..ce..ce… Anda sudah bisa berjualan tiket pesawat.
Nah biasanya, anda bisa menjual tiket dari seluruh maskapai. Setelah itu pihak maskapai akan memberikan 2 jenis tiket yang bisa dijual, yaitu tiket fisik dan ticket non fisik atau yang biasa disebut e-ticket.
Untuk e-ticket, sebagai pihak agen anda harus melakukan deposit minimal 5 juta. Deposit tersebut langsung dikurangi dengan nominal pembelian tiket yang dilakukan.
Kalau pembelian tiket fisik, jaminan yang harus diberikan sebesar 500 ribu per tiket. Minimal pembeliannya 10 tiket dengan catatan, jaminan tersebut bisa anda ambil kembali dengan cara mengembalikan tiket fisik yang sudah anda ambil.
Untuk masalah manajemen, terkait dengan jumlah karyawan yang ideal untuk awal jika anda membuka usaha ini adalah 3 orang. Dua orang ditempatkan untuk reservasi dan 1 orang untuk operasional usaha. Reservasi bertugas untuk meng-”handel” calon pembeli.
Bagian operasional ditugaskan melakukan berbagai tugas operasional keagenan seperti mengantar tiket ke pembeli, membeli tiket fisik ke maskapai atau mengantar setoran ke maskapai.
Yang perlu diperhatikan adalah anda harus membekali pegawai anda mengenai masalah connecting. Anda tahu apa itu connecting? Connecting adalah informasi yang berkaitan dengan jadwal penerbangan, maskapai yang digunakan, waktu keberangkatan dan sebagainya.
Jangan lupa, anda juga harus menyiapkan pirantinya. Instalasi internet (server, modem dsb), 2 unit komputer, software gratis yang diberikan maskapai (kecuali garuda), 1 unit printer dot matriks, serta peralatan kantor pada umumnya seperti meja dan kursi. Kipas angin kalau anda perlu boleh juga ditambahkan…
“Kalau masalah pemasaran-nya gimana bang?” Gud kuestion…kata teman saya nih, strategi pemasaran yang paling efektif yang bisa anda gunakan adalah menggunakan iklan, khususnya diyellow pages. Iklan ini cakupannya sangat luas. Biayanya berkisar 900 ribu sampai 1,4 juta dengan ukuran kolom 10 x 10 cm. Nggak mahal kan?
Selain itu anda juga bisa menyebarkan brosur ke daerah yang potensial semisal daerah yang . Untuk menambah daya tarik calon konsumen, sistem diskon bisa digunakan. Tapi jangan besar-besar ya. Cukup 2-3% saja.
Soalnya rata-rata agen hanya mendapat keuntungan 7% dari harga dasar. Sedangkan harga tiket pesawat tersebut terdiri dari harga dasar + asuransi + ppn + surcharge (biaya bbm yang dibebankan penumpang). Tapi jangan pernah meremehkan keuntungan-nya lho, walaupun terlihat kecil.
Oh ya… anda harus ingat baik-baik siklus ini. Biasanya bulan Januari – April adalah masa sepi. Bulan Mei – Desember adalah masa ramai. Pada masa ramai, anda jangan memasang tiket yang harganya murah. Tapi diberikan harga tengah atau harga mahal.
Karena pihak maskapai selalu mempunyai 10 – 13 jenis harga. Mulai dari paling murah sampai yang paling mahal. Pada waktu masa sepi, semua harga dibuka. Sedangkan pada masa ramai, harga yang dibuka adalah harga tengah hingga mahal.
Lalu, apa yang membuat membuat harga tiket bisa mahal atau murah. Sekali lagi, gud kuestion… Yang bisa membuat harga tiket mahal atau murah adalah masa berlakunya tiket.
Untuk harga yang paling murah, apabila ada konsumen yang membeli tiket untuk besok, maka besok konsumen tersebut harus berangkat. Sedangkan untuk harga-harga yang lain, si konsumen bisa menggeser jam maupun tanggal keberangkatannya.
Terakhir, untuk penerbangan domestik, Garuda dengan Lion mempunyai kelas bisnis. Selain itu semua maskapai kelas hanya menjual kelas ekonomi untuk semua penerbangan domestik.
Simulasi Keuntungan 1 Bulan
Pemasukan
Penjualan Tiket : Rp. 1.000.000.000,00
Penjualan Tiket : Rp. 1.000.000.000,00
Pengeluaran
Pembelian Tiket : Rp. 993.000.000,00
Gaji 3 Orang Pegawai @. Rp. 700.000,00 : Rp. 2.100.000,00
Listrik & Air : Rp. 200.000,00
Telepon : Rp. 300.000,00
Administrasi : Rp. 100.000,00
Internet : Rp. 150.000,00
Operasional : Rp. 100.000,00
Promosi : Rp. 500.000,00
Total : Rp. 996.450.000,00
Pembelian Tiket : Rp. 993.000.000,00
Gaji 3 Orang Pegawai @. Rp. 700.000,00 : Rp. 2.100.000,00
Listrik & Air : Rp. 200.000,00
Telepon : Rp. 300.000,00
Administrasi : Rp. 100.000,00
Internet : Rp. 150.000,00
Operasional : Rp. 100.000,00
Promosi : Rp. 500.000,00
Total : Rp. 996.450.000,00
Laba Bersih
Rp. 1.000.000.000,00 – Rp. 996.450.000,00 = Rp. 3.550.000,00
Rp. 1.000.000.000,00 – Rp. 996.450.000,00 = Rp. 3.550.000,00
Sumber : dokterbisnis.net