Deposit batu kapur yang sangat besar di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan untuk campuran aspal. Maka perlu kiranya diusahakan pemanfaatannya secara lebih luas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat-sifat teknis agregat batu kapur Wonogiri, dan meneliti kinerja laboratorium campuran aspal beton untuk lapis antara (binder course) dengan menggunakan agregat batu kapur dari Wonogiri tersebut.
Pengujian-pengujian terhadap agregat batu kapur Wonogiri telah dilaksanakan untuk mengevaluasi sifat-sifatnya yang berkaitan dengan kinerjanya sebagai komponen campuran aspal. Pada penelitian ini campuran dengan agregat batu kapur Wonogiri yang dirancang dengan metoda Marshall pada kadar aspal optimum dievaluasi ketahanannya terhadap pengaruh air, kuat tarik tak langsung, modulus kekakuan, serta ketahanan terhadap deformasi permanen. Sebagai pembanding, penelitian yang sama dilakukan terhadap campuran dengan menggunakan agregat dari Banjaran.
Sifat-sifat agregat batukapur Wonogiri pada umumnya memenuhi persyaratan agregat untuk digunakan dalam campuran aaspal, seperti ditunjukkan dalam hasil uji abrasi Los Angeles, ‘agregate impact’, ‘agregate crushing’, ‘ten percent fines’, kepipihan’, ‘soundness’ dan kelekatan terhadap aspal.
Kinerja campuran dengan agregat batu kapur menunjukkan hasil yang memuaskan seperti yang ditunjukkan pada hasilanalisa Marshall. Uji peremdama Marshall, uji kuat tarik tak langsung, uji modulus kekakuan, serta uji ‘wheel tracking’. Hasilnya menunjukkan bahwa campuran tsb memiliki ketahanan terhadap didintegrasi, keretakan dan deformasi permanen, yang lebih baik dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat dari Banjaran.
sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/artikel-sipil/