KKP Gelar Apel Siaga Penyuluh Perikanan

Jakarta, 6/2 (ANTARA) - Penyuluhan merupakan bagian penting dalam mendukung kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan. Untuk merealisasikan kebijakan ini, sebanyak 8 ribu penyuluh telah disiapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo hari ini (6/2) memimpin pelaksanaan apel siaga di Kantor KKP, Jakarta Pusat. Berbeda dengan kegiatan apel siaga sebelumnya, apel siaga kali ini digelar pula gelar materi penyuluhan.

Dalam sambutannya, Sharif menyebut bahwa penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses perbaikan yang ditujukan untuk memberikan kemampuan kepada masyarakat agar tahu, mau dan mampu, serta cakap melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya. "Proses perbaikan tersebut, tidak mungkin dilaksanakan, jika seluruh pemangku kepentingan tidak berupaya untuk memperbaiki diri, memahami fakta, memahami kebutuhan, memahami permasalahan, serta melakukan aksi untuk kemanfaatan dan kemaslahatan semua pihak," ujarnya.

Lebih lanjut Sharif menuturkan bahwa dukungan dan komitmen para penyuluh perikanan diperlukan untuk mengawal dan mensukseskan semua program kelautan dan perikanan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya peran dan fungsi penyuluh perikanan yaitu memfasilitasi proses pemberdayaan pelaku utama perikanan; mengupayakan kemudahan akses pelaku utama kepada sumber informasi, teknologi, dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya; meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan pelaku utama kelautan dan perikanan, serta membantu pelaku utama kelautan dan perikanan dalam menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang baik dan berkelanjutan. Tak kalah pentingnya, peran dan fungsi penyuluh juga membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha; menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi lingkungan; serta melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan perikanan yang maju dan modern bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan."

Kegiatan Apel Siaga kali ini diwakili oleh 360 orang peserta yang merupakan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) pendamping Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan, dan wirausaha sektor kelautan dan perikanan dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 8.000 penyuluh perikanan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 3.188 penyuluh PNS, 1.500 PPTK, dan 3.312 penyuluh swadaya.

Para penyuluh tersebut difasilitasi kartu tanda anggota penyuluh, atribut, materi penyuluhan, operasional, handphone penyuluh, dan buku laporan kinerja penyuluh, serta dilengkapi pula jaringan informasi yang mendukung berupa Sistem Informasi Penyuluhan (SIMLUH) KP, SMS GATEWAY, dan Radio Komunitas Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Karena itu, pada kegiatan ini dilakukan pula penyerahan secara simbolis buku materi penyuluhan perikanan dan Surat Keputusan (SK) Koordinator Wilayah Regional kepada peserta, penyerahan sertifikat bagi penyiar radio, pembacaan Ikrar Penyuluh Perikanan, dan peluncuran PUSLUHKAN SMS Gateway dan Radio Kampus Penyuluhan Perikanan.

Adapun Gelar Materi Penyuluhan menampilkan berbagai kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, kelautan pesisir dan pulau-pulau kecil, penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan, serta pengembangan SDM kelautan dan perikanan. Peserta pameran ini berasal dari enam Unit Pelayanan Teknis (UPT) KKP di beberapa daerah. Pada kegiatan ini juga dilakukan demonstrasi pencabutan duri dari kan bandeng dengan nama Bandeng Tanpa Duri (Batari), yang merupakan produk olahan Akademi Perikanan Sidoarjo (APS), Jawa Timur. Di akhir acara, diadakan pelepasan secara simbolis para penyuluh tersebut oleh Menteri KP di lobi Gedung Mina Bahari III dengan menggunakan 12 bis untuk diberangkatkan ke wilayah kerjanya masing-masing.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Sjarief Widjaja, dalam laporannya, tujuan kegiatan ini adalah mengajak generasi muda lulusan sekolah perikanan untuk membangun sektor kelautan dan perikanan melalui penyuluhan. "Generasi muda yang kami pilih adalah sarjana yang memiliki ilmu teknis perikanan dan dibekali ilmu penyuluhan dan komunikasi yang benar," ujarnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, KKP berharap dapat menyatukan hati dan pikiran untuk menyelaraskan gerak langkah untuk mensukseskan program-program pemerintah dan melaksanakan amanah masyarakat. Selain itu, menurutnya, sinergitas antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam pembangunan kelautan dan perikanan perlu dikembangkan dengan maksud untuk peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber daya. Diharapkan pula, kegiatan-kegiatan yang telah dijalin ini dapat saling melengkapi dan mengarah pada tercapainya tujuan pembangunan kelautan dan perikanan.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967) | Sumber : Antaranews.com