Peminat Budidaya Tembakau Over Kapasitas

Rembang-Keberhasilan sebagian petani yang membudidayakan tembakau menjelang akhir tahun kemarin ternyata menggugah animo warga pemilik lahan ingin ikut serta menanam. Dari sekira 500 hektar yang dibutuhkan pada tahun ini justru over kapasitas, melebihi dari areal yang ditetapkan oleh rekanan.


Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang, Suratmin menyebutkan, pihak rekanan yang membutuhkan pasokan tembakau pada tahun lalu menggandeng sejumlah petani di Rembang untuk membudidayakan tanaman tembakau, hingga seluas 80 hektar. Karena hasil panen maksimal dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, tahun ini mereka bermakud menambah luasan tanam, mencapai 500 hektar.


Menurut Suratmin dari batas waktu pendaftaran bulan Desember tahun lalu ternyata animo warga cukup tinggi, bahkan melebihi dari areal yang dibutuhkan rekanan. Bahkan jumlah petani yang ingin membudidayakan tanaman tembakau tercatat sebanyak 1.200 orang.


Karena over kapasitas lanjut Suratmin, Dinas Pertanian dan Kehutanan perlu menyeleksi dan sampai dengan bulan Februari ini sedang dilakukan verifikasi secara ketat, guna menentukan siapa saja yang lolos dalam budidaya tanaman tembakau di tahun ini. Setelah selesai data segera dikirim ke rekanan untuk dilakukan survey lapangan dan mendapat persetujuan.


Ditambahkan, budidaya tanaman tembakau baru dilaksanakan usai walik dami/masa tanam II pada bulan Juni mendatang dan keuntungan lain dari sedianya warga menanam tembakau yaitu areal pertanian menjadi tidak jenuh karena tidak selalu ditanami padi dengan pola pengolahan lahan yang berbeda.


Untuk kenyamanan antara pihak petani dan rekanan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang berlaku sebagai mediator dalam hal regulasi kerja sama dan hal tersebut dilakukan tidak dalam jangka panjang melainkan setiap tahun saat akan dimulainya penanaman.


Seperti pernah diberitakan, Bupati Rembang H. Moch Salim yang berkenan hadir saat panen raya tembakau tahun lalu dalam arahannya menghendaki komoditas tembakau yang sukses ditanam agar masuk dalam program gerakan pengembangan ekonomi lokal (Gerbang elok).


Pasalnya selain menjadi upaya optimalisasi lahan tidur, budidaya tanaman tembakau diketahui banyak menyerap tenaga kerja, serta memberikan hasil ekonomi tinggi sehingga meningkatkan kesejahteraan warga. ( heru )