Lingkungan hidup Nila Merah.
Seperti ikan air tawar pada umumnya, Nila Merah hidup di tempat –tempat yang airnya tidak dalam dengan arus air yang tidak begitu deras. Di danau-danau atau sungai-sungai, nila merah lebih suka menempati daerah tepi yang dangkal.
Meskipun tergolong ikan bersisik, nila merah kurang suka menentang arus. Akan tetapi nila merah dapat pula dibiasakan hidup di perairan yang airnya mengalir. Bahkan di perairan yang berarus deras sekalipun nila merah mampu hidup dengan baik. Di danau-danau atau waduk-waduk yang airnya dalam dapat digunakan untuk memelihara nila merah, yaitu dengan menggunakan jala apung (floating net). Nila merah juga dapat dipelihara dengan baik dalam keramba di sungai-sungai.
Nila merah termasuk golongan ikan tahan banting, karena tidak banyak menuntut persyaratan air sebagai media (lingkungan) hidupnya. Ikan ini mampu bertahan hidup di perairan yang kondisinya sangat jelek, walaupun beberapa jenis ikan lain tidak dapat dipelihara di dalamnya. Akan tetapi, nila merah akan tumbuh normal apabila hidup pada perairan yang memenuhi persyaratan ideal.
Sebagai organisme air, nila merah memerlukan kadar oksigen terlarut yang tersedia di dalam air. Kadar oksigen yang cukup baik untuk nila merah berkisar 3 – 5 ppm, sedangkan derajat keasamanya (pH) 6,5 – 8,5. Sebaliknya, bahan-bahan racun, seperti CO2, H 2S , NH 3 (amoniak) dan lain-lain yang terlarut dalam air akan menghambat pertumbuhan nila merah. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, bahan racun tersebut dapat mematikan. Keadaan konsentrasi CO 2 yang masih dapat ditolerir oleh nila merah antara 15 – 30 ppm. Sedangkan untuk NH 3 dan H2S tidak lebih dari 2 ppm.
Keadaan suhu air yang optimal untuk nila merah adalah 25°C– 28° C. Perubahan (fluktuasi) suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu kelangsungan hidup nila merah. Kehidupan nila merah mulai terganggu pada suhu di bawah 14 °C ataupun di atas 38° C. Nila merah akan mati pada perairan yang suhunya di bawah 6° C atau di atas 42° C. Fluktuasi suhu harian yang cukup baik untuk nila merah adalah kurang dari 15° C. Keadaan ini juga masih dianggap baik untuk semua jenis ikan air tawar.
Nila merah dapat menyesuaikan diri terhadap perairan yang kadar garamnya tinggi. Meskipun tidak dapat berkembang-biak, nila merah dapat tumbuh dengan baik pada perairan yang kadar garamnya 35%0 Nila merah jantan lebih toleran terhadap perubahan kadar garam (salinitas). Demikian pula benih nila merah lebih cepat menyesuaikan diri terhadap kenaikan kadar garam. Tetapi kadar garam yang optimal untuk budidaya nila merah berkisar antara 0%0 – 10%0.
sumber : Ir. Abbas Siregar Djarijah, 1994.