Kualitas air kolam KOI

pengaruh kualitas air terhadap mutu dan perkembangan koi.


+ Delapan puluh persen masalah yang dihadapi penangkar atau hobiis koi adalah kualitas air. Buruknya kualitas air bisa membawa persoalan serius bagi koi, misalnya warna, menjadi pucat, keracunan, atau kekurangan oksigen.

Penyebab buruknya kualitas air cukup beragam, antara lain penyebaran alga yang terlampau padat. Imbasnya, Selain tidak sedap dipandang mata, juga menjadi penyebab berkembangnya berbagai penyakit pada koi. Selain itu, keberadaan alga juga dapat merampas oksigen yang sangat dibutuhkan koi, sehingga koi bisa mengalami kekurangan oksigen. Dampak itu bisa diperburuk jika alga yang menumpuk mengalami pembusukan sehingga meracuni koi.

Langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas air antara lain membersihkan kolam secara periodik. Perhatikan juga lokasi kolam. Pilih lokasi kolam yang tidak terkena terpaan terik matahari secara langsung sepanjang hari. Sebab, terpaan sinar matahari yang terus-menerus dapat memacu pertumbuhan alga lebih pesat. Lokasi yang teduh dapat diciptakan dengan membuat pergola atau menanam pepohonan di sekitar kolam.



Selain pertimbangan lokasi, ukuran kolam harus proporsional. Idealnya, kedalaman minimal kolam 80 cm dan kedalaman maksimal 1,4 m. Jika kolam terlalu dangkal, tubuh koi akan terus-menerus terkena sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh sinar matahari. Sinar ini menyebabkan warna tubuh koi menjadi pucat dan terhambat pertumbuhannya. Sementara itu, jarak tepi kolam dan permukaan air, sekurang-kurangnya 25 cm. Jika kurang, dikhawatirkan koi akan melompat. Supaya koi leluasa bergerak, luas mini­mal kolam yang dianjurkan adalah 1,5 x 2 meter.

Sumber : KOI revisi, 2002