Kuda Laut (Hippocampus spp)


Kuda Laut (Hippocampus spp)
Indah dan Berkhasiat

Kuda laut dikenal tidak hanya sebagai binatang penghibur di akuarium tetapi juga sebagai "obat kuat", penambah stamina. Bahkan sebuah pabrik jamu di Indonesia dengan jelasnya mencantumkan kuda laut sebagai salah satu bahan penting pada daftar komposisi bahan baku.

Hippocampus berasal dari bahasa Yunani hippos yang berarti kuda dan campus yang berarti monster laut. Dalam mitologi negara tersebut, hippocampus adalah sebuah kendaraan dewa-dewa laut. Kuda laut (Hippocampus spp) juga telah meng­ilhami banyak orang untuk membuat benda seni, tulisan, puisi, logo perusahaan atau maskot organisasi.

Penyebaran kuda laut cukup luas, tetapi karena terkenal kepiawaiannya dalam berkamuflase, kuda laut seringkali tidak terlihat. Kuda laut mampu mengubah corak kulit dan warna menyesuaikan lingkungan serta bergerak lambat sehingga nyaris tidak terdeteksi "lawan".

Beberapa species kuda laut mempunyai bagian tubuh yang transparan sehingga tidak terlihat dalam foto dan perlu pengamatan yang lebih jeli untuk dapat melihatnya.
Kuda Laut termasuk binatang yang populer di Indonesia, apalagi ketika binatang tersebut sempat dijadikan logo PERTAMINA selama puluhan tahun, dan hampir semua pom bensin memasang logo tersebut dalam ukuran besar dengan lampu neon di dalamnya.

Hanya saja bagi yang belum melihat wujudnya seringkali menyangka bahwa kuda laut termasuk binatang yang besar ukurannya, terbawa persepsi kuda
darat dan besarnya logo Pertamina di pom bensin.

Kuda laut termasuk binatang mungil, dengan kisaran ukuran mulai 16 mm — 35 cm.
Organisasi lain yang tertarik menggunakan kuda laut sebagai maskot adalah National Society of Epilepsy di Amerika Serikat.

Terpilih sebagai maskot karena hippocampus juga merupakan nama bagian dari otak yang bentuknya menyerupai kuda laut dan relatif tahan terhadap serangan ayan atau epilepsi. Maskot kuda laut tersebut dinamai Cesar diambil dari nama Kaisar Romawi Julius Caesar yang diduga menderita epilepsi.


Binatang Unik
Dari keluarga besar ikan, bersama dengan pipefish kuda laut termasuk ke dalam sub famili Hippocampinae, famili Syngnathidae, ordo Syngnathiformes, kelas Actinopterygii, filum Chordata.

Hidup di perairan tropis, kuda laut mempunyai puluhan jenis dan species yang berada di Indonesia meliputi antara lain: Hippocampus barbouri, Hippocampus bargibanti, Hippocampus comes, Hippocampus denise, Hippocampus histrix, Hippocampus kelloggi, Hippocampus kuda, Hippocampus semispinosus, Hippocampus spinosissimus, dan Hippocampus trimaculatus.
Dari segi gender, binatang ini dapat membingungkan karena kuda laut dan pipefish termasuk binatang unik dan mungkin hanya satu ­satunya makhluk berkelamin jantan yang dapat bunting. Masa kebun­tingan kuda laut berlangsung antara 2 hingga 3 minggu.

Umumnya kuda laut setia dengan pasangannya alias monogami, tetapi terdapat beberapa species diantaranya H. abdominalis, kuda laut berperut gendut yang gemar berpetualang dan berganti ­ganti pasangan alias poligami.

Untuk pasangan monogami, umumnya kuda laut jantan dan betina akan saling menyapa dan bercengkerama di pagi
dan sore hari, dan untuk sisa waktu lainnya mereka hidup terpisah guna mencari makanan masing-masing.

Kuda laut adalah binatang hebat karena begitu lahir langsung dapat berenang dan pada umur sehari sudah dapat langsung makan dengan menu yang sama seperti induknya, tentunya dengan ukuran yang lebih kecil menyesuaikan mulutnya yang imut-­imut.

Kuda laut memakan larva ikan, teri, dan udang kecil atau rebon.
Kuda laut mempunyai saudara jauh yaitu sea dragon yang mempunyai badan relatif besar dan ekor mirip bentuk daun sehingga dapat diguna­kan untuk bersembunyi diantara

rumput laut yang mengambang. Beberapa waktu yang lalu, sea dragon di Jakarta sempat populer ketika taman rekreasi Seaworld Ancol mempromosikan dengan gencar binatang yang diimpor dari Australia tersebut.

Kuda Laut Dalam Perdagangan
Kuda laut ternd diburu sebagai ternak air lucu yang menggemaskan atau sebagai bahan obat. Akibatnya diperkirakan telah terjadi penang­kapan berlebih dan populasi kuda laut di alam diperkirakan telah merosot sehingga mulai tahun 2002 para tokoh lingkungan mengusulkan agar perdagangannya dibatasi. Sejak 15 Mei 2004, ketentuan Appendix II CITES (Convention on International Trade for Endangered Species for Wild Fauna and Flora) terhadap semua species kuda laut efektif mulai berlaku.

Akibatnya untuk kegiatan impor dan ekspor kuda laut tangkap­an dari alam diatur melalui kaidah tersendiri. Hanya sejumlah tertentu yang telah dikuotakan yang dapat diperdagangkan secara international baik dalam keadaan hidup atau mati utuh atau hanya sebagian dari tubuh species tersebut. Ekspor kuda laut dari alam harus dilengkapi dengan Surat Angkut Tumbuhan / Satwa Liar



Dalam Negeri — Luar Negeri (SATS DN dan LN) yang diterbitkan oleh Management Authority dari masing­masing negara, dan untuk Indonesia diterbitkan oleh Departemen Kehutanan. Namun demikian, dalam prakteknya penerapan peraturan tersebut relatif sulit karena hingga 30 kg kuda laut kering masih dapat ditenteng dan tidak dikirim melalui kargo. Atau untuk kasus kuda laut hidup seringkali petugas kepabeanan tidak menyadari bahwa ekspor kuda laut harus dilengkapi dengan doku­men SATS DN dan LN.

sebagai penghuni aquarium, kuda laut diekspor hampir ke seluruh negara — negara pengimpor tradisio­nal ikan hias. Untuk pemeliharaan di dalam aquarium, karena kuda laut termasuk yang lemah lembut dan gemulai serta makannya lambat maka kuda laut sebaiknya dipelihara secara khusus atau tersendiri.

Atau jika akan dicampur dengan ikan hias lain, maka mesti dipilih species yang cukup bersahabat dengan kuda laut seperti beberapa species udang atau species yang mencari pakan di dasar seperti misalnya ikan goby. Yang harus dihindari untuk menjadi teman kuda laut di aquarium adalah: belut, tang, triggerfish, cumi-cumi, gurita dan anemon laut alias clown fish. Bisa-­bisa mereka rebutan pakan dan kuda laut mati merana karena kelaparan, kalah gesit.

Masih tingginya ketergantungan bibit dari alam baik serta tingkat mortalitas yang tinggi setelah ditang­kap menyebabkan harga kuda laut selangit. Para pehobi akuarium menjadikan kuda laut sebagai bina­tang peliharaan.

Kuda laut masih amat tergantung pakan dari alam, belum dapat memakan pakan buatan pabrik seperti pelet misalnya. seringkali jenis pakan yang monoton membuat sistem daya tahan tubuh kuda laut menurun dan mudah terserang penyakit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, kini


kuda laut telah berhasil dibudidayakan di beberapa negara dan justru hasil budidaya harganya lebih baik daripada tangkapan di alam karena daya tahannya lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit untuk dipelihara di aquarium.
Kuda laut mempunyai berat yang sangat ringan karena "relatif tidak berdaging dan kosong" didalamnya.

Kandungan yang menonjol antara lain kitin, kolagen dan mineral penting lainnya. Tak heran apabila kuda laut kering harganya selangit. Di sebuah toko hasil laut di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung kuda laut kering ukuran relatif besar dijual dengan harga Rp 30.000/ekor, dan ukuran kecil Rp 20.000/ekor, atau kalau beli 1 ons harganya Rp 600.000,-, artinya 1 kg kering harganya mencapai 6 juta rupiah. sebuah angka yang fantastic.

Untuk kualitas yang lebih baik, harga di toko obat Cina bahkan dapat lebih mahal lagi. Pembelinya umumnya adalah peramu obat tradisional Cina. Banyak sekali ramuan obat Cina yang mengandung kuda laut dan di Jakarta, obat ramuan Sinshe yang mengandung kuda laut harganya juga lebih mahal. Permintaan kuda laut semakin meningkat, apalagi setelah terjadinya tren penggunaan kapsul sebagai pembungkus obat tradisional.

Ingin Menumpuk Pundi-pundi dari Kuda Laut?
Budidaya kuda laut sudah dapat dilaksanakan di Indonesia. Sejak sepuluh tahun silam, Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBL) yang berada di Teluk Lampung telah mampu memproduksi benih kuda laut species Hippocampus kuda.

Ukuran yang dijual adalah M: 7-9 cm, umur 4-5 bulan dan ukuran L minimal 10 cm, umur 6-7 bulan. Benih kuda laut pada umur tersebut telah mempunyai daya tahan yang cukup sehingga harapan hidup di aquarium lebih besar. Benih yang dijual adalah merupakan keturunan kedua dan dapat diambil di lokasi.

Selain BBL di Lampung, sebuah panti benih kudalaut juga telah berhasil mengembang­biakkan. Masih belum percaya diri untuk perawatan kuda laut, BBL maupun panti benih di Kalianda sanggup memberikan pelatihan perawatan dengan cara magang di balai atau panti yang bersangkutan.

Guna mengantisipasi pengawasan perdagangannya, kuda laut hasil budidaya sebaiknya disertai dengan Surat keterangan asal dari institusi tempat kuda laut dilahirkan sebagai dokumen yang mengikuti perjalanan produk.

Sumber : Warta Pasar Ikan,
Direktorat Pemasaran Dalam Negeri,
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2007

Tropical Fish Secrets